Minggu, 22 Mei 2011

Gadis Desa


Gadis ini hanya seorang gadis biasa. Gadis desa yang tak ada istimewanya. Hanya mencoba meraih impian-impiannya. Walaupun saat ini dia bilang dia juga tak tahu apa yang sebenarnya ia impikan, yang ia kejar, yang ia kerjakan.

Jadi sampai kapan kamu masih merepotkan bapak ibumu?

Mungkin lebih tepatnya: “sampai kapan kamu ndak minta biaya hidup dari bapak ibumu?
Statement ini tak terucap begitu saja dari orang yang menyayanginya.
Pastilah ada sebab-sebab yang mendasarinya. Seperti teori pasti berdasarkan pada beberapa asumsi. 
Banyak sebab yang membuat pernyataan itu muncul dari lisan sang nenek.

Minggu, 01 Mei 2011

Untukmu Senimanku I


Sudah cukup untuk memimpikanmu.
Rasanya egois sekali jika mengharapkan seseorang yang tak pernah tahu perasaanku. Yang tersisa hanya rasa bersalah. Hujatan-hujatan kepada diri mengapa sampai sekarang tak berani mengungkapkan.
Untukmu yang selalu membuatku merasa malu,
Untukmu yang kepribadiannya tak pernah kupahami,
Untukmu yang tak akan pernah mampu aku mebicarakan hal ini,
Untukmu yang entah sampai kapan kubiarkan kehangatan menjauh dari hati,
Seolah dingin berkepanjangan yang akan mengisi hari-hariku
Seolah bisu kan menjadi kepribadian sejatiku


Kawan, berandai-andai pun aku tak ingin
Hanya menunggu waktu yang tak pernah tepat dan selalu berlalu.
Aku tak ingin menjadi penyair yang kehilangan jati diri