Gadis ini hanya seorang gadis biasa. Gadis desa yang tak ada istimewanya. Hanya mencoba meraih impian-impiannya. Walaupun saat ini dia bilang dia juga tak tahu apa yang sebenarnya ia impikan, yang ia kejar, yang ia kerjakan.
“Jadi sampai kapan kamu masih merepotkan bapak ibumu?”
Mungkin lebih tepatnya: “sampai kapan kamu ndak minta biaya hidup dari bapak ibumu?”
Statement ini tak terucap begitu saja dari orang yang menyayanginya.
Pastilah ada sebab-sebab yang mendasarinya. Seperti teori pasti berdasarkan pada beberapa asumsi.
Banyak sebab yang membuat pernyataan itu muncul dari lisan sang nenek.