Minggu, 22 Mei 2011

Gadis Desa


Gadis ini hanya seorang gadis biasa. Gadis desa yang tak ada istimewanya. Hanya mencoba meraih impian-impiannya. Walaupun saat ini dia bilang dia juga tak tahu apa yang sebenarnya ia impikan, yang ia kejar, yang ia kerjakan.

Jadi sampai kapan kamu masih merepotkan bapak ibumu?

Mungkin lebih tepatnya: “sampai kapan kamu ndak minta biaya hidup dari bapak ibumu?
Statement ini tak terucap begitu saja dari orang yang menyayanginya.
Pastilah ada sebab-sebab yang mendasarinya. Seperti teori pasti berdasarkan pada beberapa asumsi. 
Banyak sebab yang membuat pernyataan itu muncul dari lisan sang nenek.


Di desa ini, perempuan seusianya sudah mampu memberikan sepasang baju koko untuk bapaknya, mereka sudah mampu memberikan sepasang alas kaki untuk ibunya,
mampu mengisi perabotan rumah tangga di dalam rumah orang tuanya.
Mereka sudah mampu membiayai hidup mereka sendiri.

Di desa ini, perempuan seusianya sudah banyak yang berkeluarga. Hidup secukupnya dengan suaminya. Atau setidaknya mereka sudah tak meminta uang sehari-hari kepada orang tua untuk membeli kebutuhan pribadinya.

Di desa ini, menempuh pendidikan tinggi bukan hal yang biasa. Apalagi untuk seorang wanita, yang pada akhirnya hidupnya terikat di dapur rumah mereka. Hidup di rumah untuk mengabdikan diri pada suami dan anak-anaknya.
Atau memang tetap melanjutkan ke pendidikan tinggi, tapi itupun di bidang yang menurut mereka adalah mudah menghasilkan rupiah ke depannya. Seorang lulusan kesehatan dan pendidikan akan jauh lebih berharga daripada lulusan bidang lain yang tak jelas juntrungannya. Walaupun sama-sama nantinya susah mencari kerja tapi dapat dipastikan jauh lebih terhormat  mereka di mata desa ini.

Di desa ini, gadis itu mengambil jatah bulanannya untuk menyelesaikan pendidikannya di kota. Bercita-cita memperbaiki kehidupan keluarga, berkeinginan untuk meninggikan derajat ibu dan bapakknya, berusaha membuktikan bahwa ia bisa menjadi pribadi yang membanggakan. Khususnya orang tuanya.


SensaMori, 05/03 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar