Sabtu, 04 Juni 2011

Fatamorgana

Dan hari ini kurasakan rindu yang mengharu biru...
Seolah lautan tak akan lagi tampak di hadapan sana
Semuanya semu, hanya berselimut kabut,
Tampak tipis namun tak sedikit pun membiarkan mata ini mampu menembusnya
Fatamorgana-fatamorgana menari indah, meliuk-liukkan cahaya cinta
Sedang ia,
yang jauh di sana begitu halus mengikuti iramanya
Dan tiba-tiba ia menghilang.. menenggelamkan dirinya di kesemuan itu.
Entah ia tau bahwa seseorang di sini,.. bermimpi, berhalusinasi dengan nyanyian mentari, yang terkadang terik dan terkadang malu hingga ia bersembunyi di balik awan hitam yang mengasihinya,
Hingga mereka pun menangis bersama.
Aku tak tahu apa arti tulisan ini, namun cinta yang membawa kehadirannya.
Perasaan hampa, kehilangan, penghianatan, atau kebimbangan..
Andai benar engkau ini seperti apa yang ku bisikkan, mengapa sanggup ku luluhkan perasaan itu?
Jujurkah kita membicarakan tentang cinta?
Sedang apa yg terjadi ku biarkan engkau kehausan dalam mengenal cinta itu.
Andai benar engkau atau aku ini pencintamu yg sejati, mengapa aku kemudian kau padamkan api semarak yang kau tiupkan...
dan semua berbalik menjadi satu
kehampaan, kegelisahan, asa, dan kemunafikan..
Andai benar aku dan kemudian kau adalah pencintaku, mengapa harus aku dan kemudian kau tutupkan nafas yang berhembus dalam nafasmu..lantas aku dan kemudian engkau biarkan kau dan kini aku ketindihan dan kepayahan.
mimpi-mimpi itu.. kata-kata itu.. suaraku,dan kemudian suaramu berbaur menjadi satu.
 
Fatamorgana...

Mojosari, 30 Mei 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar